KENDARI, BENTALA.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra terus memperkuat langkah-langkah pencegahan terkait penyebaran wabah Jembrana yang kini mengancam kesehatan ternak sapi di sejumlah kabupaten di wilayah daratan Sultra. Hingga saat ini, sudah teridentifikasi 142 kasus sapi yang terjangkit virus Jembrana di enam kabupaten.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, dalam keterangannya menyebutkan bahwa penyebaran virus ini telah dilaporkan di Kabupaten Bombana sebanyak 8 kasus, Kolaka 30 kasus, Kolaka Timur 3 kasus, Konawe 27 kasus, Konawe Selatan 54 kasus, dan Konawe Utara 20 kasus.
“Berdasarkan data terakhir yang kami miliki, total ada 142 ekor sapi yang terkonfirmasi terjangkit virus Jembrana di Sulawesi Tenggara. Kami terus memonitor perkembangan di lapangan, dan untuk saat ini, wilayah kepulauan di Sultra masih bebas dari penyebaran virus tersebut,” jelas Rusdin.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Sultra telah mengambil berbagai langkah antisipatif guna mencegah penyebaran lebih luas. Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah lokalisasi dan pembatasan interaksi ternak antar daerah. Hal ini dilakukan untuk mencegah sapi yang terjangkit di satu wilayah menularkan virus ke wilayah lain.
“Kami telah melakukan pembatasan dan pemantauan ketat terhadap pergerakan ternak, khususnya sapi dari dan ke wilayah-wilayah yang sudah teridentifikasi terdapat kasus. Ini penting untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas, apalagi beberapa wilayah lain di Sultra. Mengingat saat ini untuk daerah kepulauan Sultra masih aman dari wabah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan juga berkoordinasi erat dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian untuk mendapatkan dukungan logistik dalam penanganan wabah ini. Bantuan berupa vitamin, antihistamin, dan disinfektan telah diterima dan akan segera didistribusikan ke daerah-daerah yang paling parah terdampak.
“Kami sudah mendapatkan alokasi bantuan dari Kementerian Pertanian. Sebanyak 1.964 vial vitamin, 1.364 vial antihistamin, dan 1.324 botol disinfektan sudah kami terima. Bantuan ini akan segera kami salurkan ke daerah-daerah yang mengalami kondisi kritis akibat wabah ini. Sementara itu, kami juga masih menunggu alokasi vaksin khusus Jembrana dari pemerintah pusat,” ujar Rusdin.
Menurutnya, kasus ini harus segera diatasi, mengingat ancaman yang ditimbulkan oleh musim hujan yang diperkirakan akan segera tiba. Kondisi lingkungan yang lembap dan perubahan suhu bisa mempengaruhi kesehatan ternak, terutama dalam memperkuat sistem imunitas hewan yang terpapar virus. Oleh karena itu, bantuan vitamin yang telah diterima dari Kementerian Pertanian akan dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak.
“Kami khawatir, dengan datangnya musim hujan, antibodi ternak kita menjadi lemah dan rentan terinfeksi. Untuk itu, pemberian vitamin dan antihistamin sangat diperlukan agar sapi-sapi di daerah yang terkena wabah memiliki daya tahan yang lebih kuat terhadap virus Jembrana ini,” ungkapnya.
Selain itu, Rusdin juga mengimbau para peternak di Sultea untuk sementara waktu tidak melakukan interaksi dengan ternak dari luar daerah yang tidak melalui jalur resmi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari potensi penyebaran virus dari ternak yang belum terdeteksi kesehatannya.
“Kami meminta para peternak untuk lebih berhati-hati. Jangan sampai ada ternak yang masuk dari daerah lain melalui jalur ilegal, tanpa pemeriksaan kesehatan yang ketat. Virus ini bisa menular dengan cepat, dan interaksi dengan ternak dari luar yang kondisinya tidak diketahui jelas bisa membahayakan kesehatan ternak lokal, terutama sapi,” tegasnya.
Untuk memperkuat langkah pencegahan, Pemprov Sultra juga terus menjalin koordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait pengadaan vaksin khusus Jembrana. “Vaksin ini diharapkan segera tiba dan dapat langsung didistribusikan ke wilayah-wilayah yang paling parah terdampak, sebagai langkah strategis dalam menghentikan penyebaran virus tersebut,” harapnya. (*)
Redaksi
Komentar