KENDARI, BENTALA.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra terus mendorong upaya perbaikan jalan di Bumi Anoa. Bahkan,untuk progres sebagian besar jalan yang ada dalam program prioritas tahun 2024 ini sudah mulai tuntas bahkan kini sudah mencapai 95 persen dan akan segera dilakukan Provisional Hand Over (PHO) untuk mencapai 100 persen.
Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul mengungkapkan, dalam kunjungan lapangannya, ia menyampaikan bahwa sebagian besar jalan yang sedang diperbaiki, terutama di wilayah daratan, telah mendekati penyelesaian dengan tingkat kemajuan hampir 100 persen.
“Kemarin kami sudah keliling di daratan, besok kami akan melanjutkan ke wilayah kepulauan. Hasil kunjungan kami menunjukkan bahwa sebagian besar jalan di daratan yang dikerjakan sudah hampir selesai. Bahkan, setelah diuji, kekuatannya sesuai dengan spesifikasi kontrak,” ujar Pahri.
Ia menekankan pentingnya menjaga hasil pembangunan jalan yang telah selesai karena menggunakan dana publik.
“Ini adalah uang rakyat, sehingga wajib bagi kita untuk memeliharanya. Jalan yang mulus harus kita rawat bersama demi kepentingan bersama,” jelasnya.
Meski banyak proyek yang telah selesai, Pahri Yamsul mengakui bahwa masih terdapat sejumlah ruas jalan yang memerlukan perhatian khusus, terutama di wilayah perbatasan Kolaka Timur (Koltim) dan Konawe Selatan (Konsel), serta daerah Baula di Kolaka perlu penanganan khusus. Diharapkan anggaran tersedia tahun depan sehingga ini bisa dituntaskan.
“Masih banyak jalan yang kondisinya parah. Total panjang kerusakan saat ini masih mencapai 180 kilometer. Sementara yang telah kami tangani tahun ini sepanjang 23 kilometer, baik di daratan maupun kepulauan,” ungkapnya.
Beberapa ruas jalan yang sudah selesai pengerjaannya antara lain di Rate-Rate Polipolia, Andoolo-Tinanggea, Batas Baula, Dawi-Dawi dan jalan Halu Oleo. Secara keseluruhan, proyek yang sedang berjalan sudah mencapai rata-rata 95 persen dan akan segera dilakukan PHO untuk mencapai 100 persen.
Pahri Yamsul menyoroti pentingnya peningkatan anggaran untuk mempercepat penyelesaian jalan rusak. Ia menyebutkan bahwa untuk memperbaiki semua jalan hingga kondisinya mantap, dibutuhkan anggaran sekitar Rp1,1 triliun dengan waktu pengerjaan selama tiga tahun. Namun, anggaran yang tersedia saat ini masih jauh dari mencukupi.
“Kemarin, dalam rapat dengan DPRD, kami mengajukan peningkatan anggaran. Saat ini, anggaran masih sangat minim untuk menangani kerusakan jalan di 17 kabupaten/kota. Harus ada komitmen untuk menaikkan anggaran agar jalan-jalan kita bisa mulus,” jelasnya.
Dengan kondisi jalan yang semakin membaik di beberapa wilayah, Pahri berharap tren positif ini dapat berlanjut. Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga infrastruktur yang telah dibangun demi keberlanjutan dan kemajuan daerah.
“Dengan komitmen bersama, baik dari pemerintah maupun masyarakat, kita optimis bahwa dalam tiga tahun ke depan kondisi jalan di Sulawesi Tenggara akan jauh lebih baik. Mari kita rawat hasil pembangunan ini agar bisa dinikmati oleh semua,” pungkasnya.(*)
Redaksi
Komentar