KENDARI, BENTALA.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menggandeng Lembaga Olimpiade Pendidikan Indonesia (LOPI) mendorong upaya peningkatan kompetensi guru yang terlibat dalam olimpiade sains, khususnya pada mata pelajaran kimia dan Kebumian.
Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 11 hingga 14 November 2024, dengan melibatkan 136 guru dari 17 kabupaten/kota di Sultra.
Kepala Dikbud Sultra, H. Yusmin menyampaikan bahwa peningkatan kualitas guru olimpiade sains merupakan hal penting dalam memajukan prestasi akademik di bidang sains di tingkat provinsi dan nasional.
“Kami ingin agar guru-guru di Sultra mampu berkompetisi dan membimbing siswa-siswinya dengan lebih baik,” kata Yusmin saat membuka secara virtual giat Peningkatan Kompetensi Guru Olimpiade Sains gelombang I yang digelar Dikbud Sultra di hotel Azizah Syariah Kendari, Senin (11/11).
Ia menegaskan bahwa Dikbud Sultra menggandeng Lembaga Olimpiade Pendidikan Indonesia (LOPI) sebagai mitra dalam kegiatan ini. Dengan kehadiran LOPI, para guru diharapkan dapat menerima materi dan metode terbaru dalam sistem pengajaran olimpiade sains.
Ia juga berharap melalui sinergi bersama Lopi, dapat merubah wajah Sultra dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) kedepan. Guru yang ikut hari ini (kemarin red) adalah guru pilihan dan diharapkan mereka bisa menjadi mentor di daerah masing-masing.
“Kegiatan yang digelar Dikbud Sultra dan LOPI ini akan menjadi agenda rutin setiap tahun, mengingat pentingnya peran guru dalam mendampingi siswa berkompetisi. Dengan meningkatkan kompetensi para pendidik, diharapkan anak-anak Sultra mampu membawa pulang medali dan mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional,” harapnya
Komitmen Dikbud Sultra dalam meningkatkan kualitas pendidikan ini adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk menyiapkan generasi muda yang kompetitif di bidang sains. “Harapan besar agar agar di tahun 2025 nanti, capaian prestasi siswa Sultra dalam olimpiade sains dapat meningkat secara signifikan,” tutupnya.
Salah satu konsultan dari LOPI, Janter Sianipar, menyampaikan bahwa pelatihan guru yang dilakukan LOPI tidak hanya sebatas meningkatkan pengetahuan guru, namun lebih pada penguatan keterampilan pembinaan siswa.
“Target kami adalah agar di masa mendatang, Sultra mampu meraih medali di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan kompetisi internasional lainnya,” ujarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, meski siswa Sultra berpartisipasi dalam OSN, pencapaian medali masih tergolong minim dibandingkan provinsi lainnya. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan terobosan dalam peningkatan kualitas bimbingan serta prestasi siswa Sultra, melalui pembinaan para guru pendamping.
“Target kami dari Lopi bagaimana di tahun depan dan di tahun-tahun berikutnya Sultra punya prestasi medali khususnya untuk anak-anak SMA dalam menghadapi OSN,” pungkasnya. (*)
Redaksi
Komentar