Kadikbud Sultra Luncurkan Smart BLUD SMK

Pendidikan67 Dilihat

KENDARI, BENTALA.ID – Pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXXV Tahun 2024 yang berlangsung di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Sultra, Yusmin, meluncurkan program inovatif Smart BLUD SMK. Program ini merupakan transformasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kemandirian SMK di daerah tersebut.

Peluncuran program ini dilakukan pada pameran dan seminar implementasi proyek perubahan yang merupakan bagian dari PKN Tingkat II Angkatan XXXV bertempat di Aula BPSDM Sultra, Selasa (17/12). Program Smart BLUD SMK bertujuan untuk menjadikan SMK sebagai lembaga yang tidak hanya menghasilkan lulusan berkompeten, tetapi juga memiliki kemampuan untuk membuka lapangan pekerjaan dan mengelola usaha dengan efisien.

Dalam acara tersebut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sultra, Syahruddin Nurdin, yang juga bertindak sebagai penguji PKN, memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, program Smart BLUD SMK memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan siswa.

“Kami akan memonitor pelaksanaan program ini selama enam bulan ke depan untuk memastikan keberlanjutannya,” kata Syahruddin, saat diwawancarai awak media.

Syahruddin juga mengapresiasi upaya pemerintah yang telah menciptakan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya yang dilakukan oleh Pak Yusmin. Ia menekankan bahwa penguatan kapasitas dan kemampuan, seperti yang diterapkan dalam pelatihan ini, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para siswa, terutama di bidang inovasi.

BACA JUGA :  Blusukan di Pasar, ASR Janji Benahi Pasar dan Maksimalkan Potensi Perikanan

Dalam kesempatan tersebut, Syahruddin mengungkapkan bahwa beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah ikut serta dalam program ini melalui BLUD. Para siswa yang terlibat diharapkan dapat terus berinovasi dan mengembangkan kemampuan mereka, bukan hanya bergantung pada bantuan pemerintah.

“Tujuan utama dari PKN II ini adalah untuk mendorong para peserta agar tidak hanya mengandalkan bantuan, tetapi juga mampu berinovasi dan menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Kadikbud Sultra Yusmin, yang juga peserta PKN Tingkat II Angkatan ke-XXXV menjelaskan bahwa SMK harus bertransformasi menjadi pusat inovasi dan kewirausahaan. Selain mengembangkan keterampilan teknis, SMK juga diharapkan mampu menciptakan peluang kerja.

“Kami ingin menjadikan SMK di Sultra sebagai badan layanan usaha yang mampu mandiri dan menghasilkan produk-produk berkualitas,” ujarnya.

Selain itu, Yusmin juga menyebutkan bahwa SMK di Sultra telah memperoleh berbagai fasilitas untuk mendukung pembelajaran, termasuk alat-alat untuk bidang pertanian, pertahanan, dan produksi pakaian.

BACA JUGA :  Hadiri Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024, Pj Gubernur : Perlu Komitmen dan Langkah Bersama Untuk Capai Kemandirian Ekonomi Syariah Sultra

“Kami sudah membelikan alat untuk SMK, baik untuk pertanian maupun pakaian. Dengan peralatan yang modern, siswa dapat langsung terlibat dalam produksi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Terkait dengan kemajuan ini, Yusmin juga menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Bank Indonesia, untuk mendukung pembiayaan dan digitalisasi di SMK.

“Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan Bank Indonesia untuk membantu pembiayaan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SMK,” kata Yusmin.

Sebagai bagian dari pengembangan lebih lanjut, Yusmin menyampaikan bahwa SMK juga telah berhasil mengirimkan beberapa siswa yang diterima di Angkatan Darat Indonesia berkat keahlian yang mereka pelajari. Selain itu, ada juga SMK yang telah memproduksi peralatan sendiri, seperti videotron yang digunakan di Kantor Bupati Kolaka Utara.

Dengan peluncuran Smart BLUD SMK dan berbagai inisiatif lainnya, Kadikbud Sultra berharap SMK di Sultra dapat berkembang menjadi lembaga yang mandiri, produktif, dan berkontribusi positif terhadap perekonomian serta kebutuhan industri di daerah.

“Program ini menjadi salah satu langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan di Sultra, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi generasi muda untuk berkarir dan berwirausaha,” tandasnya. (*)
Redaksi

Komentar