Kampanye di Muna Barat, Hugua Diserbu Mak-Mak Pengagum ASR-Hugua

Muna Barat, Politik254 Dilihat

MUNA BARAT, BENTALA.ID – Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua diserbu mak-mak di Desa Kasimpa Jaya, Kecamatan Tiworo Selatan, Kabupaten Muna Barat, Jumat (15/11/2024). Moment tersebut terjadi usai Hugua melakukan kampanye terbatas yang dihadiri ribuan relawan dan simpatisan.

Terlihat, para emak-emak antrian untuk mengabadikan moment berdua dengan calon wakil gubernur nomor urut dua.

Rahima, salah seorang warga Muna Barat mengaku sangat mengidolakan pasangan ASR-Hugua karena selama ini sudah banyak membantu masyarakat. Bahkan penggunaan ambulance gratis milik ASR juga sudah banyak dinikmati warga Muna Barat.

“Saya itu idolakan sekali ASR-Hugua, sebenarnya ingin juga berfoto sama Pak ASR, tapi yang hadir hari ini Pak Hugua, tidak apa-apa. Saya mau berterima kasih sama Pak ASR, karena tahun lalu itu tante saya meninggal dan diantar menggunakan ambulance gratis milik ASR,” kenangnya.

BACA JUGA :  142 Sapi Terindentifikasi Wabah Jembrana, Pemprov Sultra Upayakan Lokalisasi dan Pembatasan Interaksi Ternak

Menurutnya, aksi-aksi sosial yang sering dilakukan ASR tentu saja menjadi nilai tersendiri. Pasalnya, tidak semua orang bisa melakukan hal serupa yang dilakukan ASR.

“Baik sekali orangnya, orang begini memang yang pantas jadi pemimpin di Sultra, ASR-Hugua mi pilihanku,” tandasnya.

Calon Wakil Gubernur Suktra, Hugua, saat kampanye di Muna Barat. Foto: Ist.

Sementara itu, La Rafi, salah seorang petani dari Muna Barat juga menaruh harapan besar kepada paslon ASR-Hugua agar kedepannya kehidupan petani bisa lebih baik dari sebelumnya.

BACA JUGA :  Tegas, Hugua Beberkan Cara Penegakan Hukum Pertambangan di Sultra

“Kebetulan Pak ASR merupakan Ketua HKTI dan ada program beliau yakni 100 juta asuransi untuk petani dan nelayan, tentu saja ini akan sangat bermanfaat untuk kami kedepannya,” ujarnya.

Dalam kampanye terbatas kali ini, Hugua sempat menyinggung bahwa tidak ada perbedaan, karena semuanya sama, bhineka tunggal ika. Masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih calon pemimpinnya.

“Tidak ada suku-suku karena kita semua. Adat, budaya semua kita jaga bersama-sama. Mari kita bersatu,” tandasnya. (*)

Redaksi

Komentar