Pj Gubernur Sultra Lepas Ekspor Perdana 56 Ton Biji Pinang ke Iran

Ekobis, Kendari753 Dilihat

KENDARI, BENTALA.ID – Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, melepas secara langsung ekspor perdana komoditas biji pinang ke Iran sebanyak 56 ton dengan nilai 28 ribu US$. Pelepasan ekspor dilakukan di PT Pelindo (Pelabuhan Kendari New Port), Senin (29/01/2024).

Andap Budhi Revianto berharap, ekspor biji pinang bisa terus ditingkatkan dengan memulai peningkatan produktivitas dan kualitas biji pinang di Sulawesi Tenggara.

“Sekarang ini kita sudah bikin konsep rencana jangka panjang untuk komoditas biji pinang, mulai dari masa penanaman, pemeliharaan dan masa panen. Tidak lagi hanya sebatas tanaman pagar atau pembatas antara kebun”, ungkapnya.

Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara juga menyambut positif langkah ini dan berharap dapat meningkatkan nilai ekspor biji pinang di Sulawesi Tenggara.

“Hari ini kita dapat mengekspor secara langsung biji pinang ke Iran untuk pertama kalinya. Selama ini hanya konsumsi dalam negeri dan dikirim ke provinsi lain. Terima kasih juga kepada Kementerian Pertanian. Ke depan tentu kita harapkan bukan hanya hari ini saja. Kita dapat tingkatkan produksi kita dengan kontribusi dari Kementerian Pertanian untuk komoditas unggulan lainnya yang berada di Sultra”, imbuhnya.

BACA JUGA :  Hasil Koordinasi Nasional, Pj Gubernur: ASN Harus Netral di Pilkada Sultra 2024
Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, melepas perdana ekspor biji pinang. Foto: Ist.

Sementara itu, dalam sambutannya, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian yang diwakili oleh Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Lainnya Kementerian Pertanian, Ardi Praptono, menyampaikan peningkatan pasar ekspor pinang ini diharapkan mampu mendorong kenaikan harga jual pinang di tingkat petani dan mampu memulihkan semangat petani dalam mengusahakan budi daya pinang.

“Kita ketahui bersama bahwa pinang merupakan komoditas dan tanaman pinang ini merupakan tanaman palma yang banyak dimanfaatkan untuk pangan, minuman, kosmetik, pewarna maupun sebagai bahan pestisida organik”, ungkap Purwanto Hadi Waluja.

Data BPS tahun 2022 menyebutkan, penyebaran tanaman pinang ini hampir merata di seluruh pulau di Indonesia dan peringkat lima besar provinsi sentra pinang berada di Aceh, NTT, Jambi, Riau, dan Sumatra Barat. Sedangkan Provinsi Sulawesi Tenggara tanaman pinangnya seluas 623 hektare dengan jumlah produksi sebesar 186 ton.

BACA JUGA :  ASR Disambut Dukungan Ribuan Emak-Emak saat Berkunjung di Kolaka

“Kami Direktorat Jenderal Perkebunan mengapresiasi bahwa dengan kondisi tanaman pinang di Sultra mampu melaksanakan pelepasan perdana ekspor pinang dan ini merupakan suatu prestasi yang patut kita hargai. Karena Sultra bukan merupakan sentral produksi tapi mampu melakukan ekspor perdana”, lanjutnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, PlT Deputi Bidang Karantina Tumbuhan Badan Karantina Indonesia, Ir. Bambang mengatakan, pertanian dan perkebunan di Sulawesi Tenggara memiliki potensi yang luar biasa. Hal ini menjadi tugas kementerian untuk membantu akselerasi eskpor dengan target semua kabupaten bisa ekspor.

“Saya titipkan harapan besar kepada bapak gubernur dan teman-teman kadis yang sempat hadir, mari kita semua bergarak, potensi sumber daya alam yang besar ini ayo kita dayagunakan untuk kepentingam masyarakat”, ungkap Bambang.

Selanjutnya, Pelepasan ekspor biji pinang ditandai dengan pemecahan kendi oleh Pj gubernur bersama Deputi Karantina Tumbuhan Badan Kemaritiman Indonesia, Forkopimda Sultra dan Bupati/Wali Kota se-Sultra. (*)

Redaksi

Komentar